Senin , 16 oktober 2023 , SD Negeri 5 Sukasada mengadakan sosialiasi tentang pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi Contextual teaching and learning. Dengan mengundang narasumber sebagai pemateri yakni bapak I ketut Supraya, S.Pd., M.Pd  selaku fasilitator SD Negeri 5 Sukasada dan melibatkan seluruh guru serta kepala sekolah SD Negeri 5 Sukasada.  Pembahasannya cukup rinci dan mudah dipahami. Beliau menjelaskan bahwa  Model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Atau "Pembelajaran Kontekstual." Ini adalah Model pembelajaran yang sangat erat kaitannnya dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Dengan pendekatan ini siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran berkaitan langsung dengan situasi nyata berdasarkan apa yang mereka lihat baik dilingkungan sekolah maupun di rumah. Pendekatan ini bertujuan untuk memberi pembelajaran relevan dan lebih bermakna, sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Model ini sering digunakan dalam pendidikan untuk mempromosikan pemahaman yang mendalam dan penerapan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata.


Terdapat tujuh komponen utama dalam model pembelajaran CTL yang menjadikan proses belajar menjadi lebih efektif, yaitu: Konstruktivisme (Constructivism), Menemukan (Inquiry), Bertanya (Question), Masyarakat belajar (Learning Community), Pemodelan (Modeling), Refleksi (Reflection), Penilaian Otentik (Authentic Assessment)


Beberapa prinsip utama dari model pembelajaran CTL termasuk:

1. Pengajaran yang Berpusat pada Siswa: Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa memahami materi pelajaran dengan cara yang relevan dengan pengalaman mereka sendiri.

2. Penggunaan Konteks: Materi pelajaran disajikan dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ini membantu siswa melihat kaitan antara apa yang mereka pelajari dengan situasi nyata.

3. Pembelajaran Kolaboratif: Siswa seringkali bekerja dalam kelompok atau tim untuk memecahkan masalah atau proyek bersama. Ini mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi.

4. Pembelajaran Aktif: Siswa didorong untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran dengan cara seperti diskusi, eksperimen, pemecahan masalah, dan proyek.

5. Refleksi: Siswa diminta untuk merenung tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

6. Pemberian Makna: Pembelajaran diarahkan pada pemahaman konsep yang mendalam, bukan sekadar menghafal fakta.

7. Penggunaan Teknologi: Model pembelajaran CTL juga dapat memanfaatkan teknologi untuk membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menarik dan relevan.